POJOK KEPENDUDUKAN PADA SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN (SSK) DI SMP NEGERI 3 MUNTOK KABUPATEN BANGKA BARAT

Muntok,  10 Desember 2020

Pojok Kependudukan merupakan perpustakaan mini yang berisikan informasi program Bangga Kencana baik dalam bentuk design berupa buku, gambar, grafik, peta dan ornamen-ornamen kependudukan (manual dan digital). Merupakan sarana penunjang pelaksanaan pendidikan kependudukan baik jalur formal, non formal dan informal, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan literatur program Bangga Kencana.

Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga kedalam beberapa mata pelajaran dan atau muatan lokal khusus kependudukan. Disamping itu juga penerapan pendidikan kependudukan melalui berbagai kegiatan kesiswaan dan bimbingan konseling SSK ini didukung dengan Pojok Kependudukan (population corner) sebagai salah satu smber dan bacaan belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan karakter generasi berencana.

Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) ini juga merupakan strategi dalam memberikan informasi manfaat dan dampakakan kependudukan melalui integrasi mata pelajaran, kegiatan kesiswaan, bimbingan konseling dan kegiatan yang relevan lainnya.

Sekolah Siaga Kependudukan mengedepankan peran aktif peserta didik untuk mengamati, mengunpulkan, mengolah, menganalisis serta mengkomunikasikan data kependudukan ditempat tinggal mereka sendiri. Sehingga diharapkan nantinya akan muncul kesadaran, kepedulian dan tanggung jawab peserta didik terhadap kondisi kependudukan di daerah tempat tinggalnya masing-masing.

Bidang Pengendalian Penduduk melalui Sub Bidang Kerjasama Pendidikan Kependudukan Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah melaksanakan kegiatan tersebut pada hari Kamis tanggal 10 Desember 2020 di SMP Negeri 3 Muntok Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan juga fasilitas untuk pojok kependudukan di SMP Negeri 3 Muntok berupa : komputer, rak buku, banner, kursi, meja dan buku-buku tentang kependudukan.

Harapannya, hambatan-hambatan teknis dilapangan dapat diminimalisir berjalan secara efektif dan efisien. (dyanti745)