Penguatan Program GENRE Melalui Seminar Parenting di SMKN 1 Kelapa

PANGKALPINANG— Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi provinsi dengan angka pernikahan dini tertinggi di Indonesia, dengan persentase 18,76%. Angka persentase pernikahan dini sejak tahun 2018 sampai 2020 terus naik dengan angka persentase lebih tinggi dari rata-rata nasional. Kabupaten Bangka Barat adalah kabupaten tertinggi untuk pernikahan usia dini. Kasus pernikahan usia dini selama Tahun 2020 mencapai 932 anak yang tersebar di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 223 anak. Hal ini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat terutama dari Dinas Pendidikan. Tentu saja persoalan ini tidak menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan saja, namun harus dilakukan sinergitas antar Dinas/Instansi terkait.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Perwakilan BKKBN Babel melakukan pendekatan dan pembinaan untuk anak remaja melalui Program Generasi Berencana (Genre) dengan melibatkan pihak sekolah/kampus. Melalui Genre, remaja diedukasi mengenai usia ideal menikah yaitu minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 untuk laki-laki. Genre mengajak generasi muda untuk punya perencanaan kehidupan berkeluarga dan mengajak remaja Zero Tolerance terhadap 3 hal yaitu seks pranikah, pernikahan dini, dan narkoba. Kelompok sasaran program Genre yaitu remaja yang berusia 10-24 tahun tapi belum menikah, mahasiswa/mahasiswi yang belum menikah dan keluarga yang memiliki anak usia remaja.

Dalam rangka meningkatkan komitmen Program Genre terutama komitmen keluarga/orang tua yang memiliki anak remaja, maka Dinas Pendidikan yaitu SMKN 1 Kelapa bekerja sama dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan kegiatan Seminar Parenting dengan judul “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Remaja di Era Digital” pada hari Jumat, Tanggal 18 November 2022 di SMKN 1 Kelapa. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah wali murid kelas X SMKN 1 Kelapa. Kegiatan dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Kabupaten Bangka Barat, H. Sudarni S. Pd dan Kepala Sekolah SMKN 1 Kelapa, Ir. Zaryati dengan narasumber Kepala Perwakilan BKKBN Babel, Fazar Supriadi Sentosa, SH serta Pengurus Generasi Berencana (Genre) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Sekolah SMKN 1 Kelapa memberikan sambutan di kegiatan seminar dengan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi orang tua untuk mengikuti kegiatan ini. Dengan mengikuti kegiatan ini, terciptanya tali komunikasi antara orang tua murid dan sekolah untuk satu hati dalam mendidik anak usia remaja.

“Mari kita bersama-sama mendidik anak kita agar menjadi anak yang baik dan berakhlak mulia, sekolah tidak bisa mendidik anak sendiri, harus dibantu oleh orang tua di lingkungan rumah” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Kabupaten Bangka Barat juga mengucapkan apresiasi kepada orang tua yang menyempatkan hadir di kegiatan ini. Karena mendidik anak usia remaja membutuhkan bantuan semua pihak..

“Sekarang ini anak-anak belajar dari media sosial seperti Facebook dan Tik-Tok, keadaan ini sangat memprihatinkan karena anak-anak sudah minim berkomunikasi dengan orang tua.”

“Ini merupakan pekerjaan kita semua, orang tua harus bisa menerapkan pola asuh yang baik kepada anak usia remaja, guru adalah orang tua di sekolah sedangkan orang tua adalah guru ketika anak-anak di rumah” ujarnya.

Pada saat memberikan materi dan arahan, Kaper BKKBN Babel yang memberikan materi dengan judul “Menumbuhkan Pola Asuh Yang Efektif Untuk Anak Remaja” mengatakan bahwa menerapkan pola asuh yang efektif terhadap anak remaja harus adanya dukungan dari orang tua di rumah terutama dengan perkembangan teknologi sekarang. Adanya teknologi informasi seperti internet, ponsel, televisi memberikan dampak positif dan negative. Perkembangan teknologi informasi bisa menambah wawasan, informasi yang sangat mudah dalam waktu yang sangat cepat sehingga mempermudah proses pembelajaran bagi para remaja khususnya dibidang pendidikan. Namun di sisi lain, adanya perkembangan teknologi informasi para remaja mudah terpapar informasi negative yang memberikan pengaruh buruk seperti pergaulan bebas yang menjadi salah satu pemicu terjadinya pernikahan dini.

Dengan pola asuh yang efektif untuk anak remaja dapat meningkatkan tumbuh kembang remaja secara baik dan terarah sehingga dapat membangun keluarga yang berkualitas dan membantu orangtua dalam memahami remaja, permasalahan remaja, dan cara berkomunikasi dengan remaja. Pola asuh erat kaitannya dengan kemampuan orang tua memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, sosial, emosional dan spiritualnya. Orang tualah yang mendampingi dan membimbing semua tahapan pertumbuhan anak dalam setiap tahapan perkembangannya.

“BKKBN telah berinisiatif melakukan penerapan 8 (delapan) Fungsi Keluarga, yaitu Fungsi Keagamaan, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Cinta Kasih, Fungsi Perlindungan, Fungsi Reproduksi, Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, Fungsi Ekonomi, dan Fungsi Pembinaan Lingkungan” pungkasnya. (bl)